GM Pro Sajikan Pola Berpikir Baru bagi Guru
BOGOR - Ketua Umum Guru Merdeka Profesional (GM Pro), Anto Putrawan, S.Pd menyampaikan bahwa GM Pro dengan jelas menyatakan pola pikir yang dibangun akan sangat berbeda dengan pola organisasi guru yang sudah ada. Pola yang dimaksud yakni guru anggota GM Pro tidak akan menuntut apapun kepada Pemerintah pusat, Pemerintah Daerah, Yayasan ataupun pihak sekolah selama para guru tersebut tidak mampu menunjukkan hasil kinerja yang maksimal dari profesinya.
Menurut Bang Anto, begitu panggilan beliau bahwa kinerja guru itu harus dibuktikan dengan hasil yang terwujud dalam kepribadian serta kemampuan anak didiknya bukan pada lamanya masa kerja, pelosoknya atau mewahnya tempat mengajar. Selanjutnya disampaikan juga bahwa Kesejahteraan guru itu adalah hak yang wajib di dapat oleh guru dan wajib diberikan oleh pihak sekolah, yayasan dan pemerintah atau pihak lainnya. Namun tidak untuk semua guru memiliki hak itu, hanya guru-guru yang profesional lah yang sebenarnya berhak. (25/7/2023).
Tuntutan sebagai guru profesional adalah kunci para guru untuk mencapai kesejahteraan yang selanjutnya juga menjadi kunci terwujudnya generasi yang siap mewujudkan Indonesia emas.
"Saya miris mas, teman-teman guru pada saat ini banyak sekali yang tergila-gila dengan status guru kontrak dari negara yang masa kerjanya terbatas, bertumpuk aturan serta tidak punya kejelasan jaminan setelah masa kontrak selesai.." ungkap beliau kepada jurnalis.
"Kenapa sih para guru harus masuk dalam kondisi begini,saya benar-benar sulit memahami. Teman-teman saya seolah tidak punya tujuan lain selain manjadi guru kontrak tersebut, seolah tidak ada lagi peluang lain yang bisa kami dapat selain itu" lanjut beliau.
Untuk itulah mas, GM Pro lahir dengan pola pikir sedikit berbeda. Kami akan mengubah cara berpikir bahwa sebenarnya kesejahteraan itu adalah buah dari kinerja jadi pupuk lah kinerja sebaik mungkin, se profesional mungkin secara otomatis buahnya akan baik dan manis. (Red)