Kaba Ikan Sakti Sungai Janiah dari Kec Baso Kab Agam Berhasil Lulus sebagai Warisan Budaya Tak Benda
Agam Sumbar - Kaba Ikan Sakti Sungai Janiah dari Kec Baso Kab Agam Sumatera Barat, berhasil lulus sebagai Warisan Budaya Tak Benda "
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam Sumatera Barat, kembali torehkan prestasi di tingkat Nasional dan prestasi yang diraih adalah lulusnya cerita Legenda Ikan Sakti Sungai Janiah Baso ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia ( WBTbI,) oleh Tim Ahli dari Dirjend Kebudayaan Kemendikbud Ristek RI.
Dalam Sidang Penetapan yang digelar secara virtual mulai tgl, 27 Sept s.d 01 Oktober 2022 dan Alhamdulillah dari 50 lebih yg diusulkan oleh 19 Kab/ Kota, hanya 19 yg lulus dan salah satu dari Kabupaten Agam Sumatera Barat.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam Drs. H. Isra, M.Pd bersyukur kepadda Allah SWT yg kembali tahun ini diberi Rahmat dengan suksesnya Kaba atau legenda Ikan Sakti inmaduk WBTbI.
Alhamdulillah degan ini sudah 2 warisan budaya tak benda kita yg diakui oleh Pemerintah Pusat, yaitu Budaya Perayaan Khatam Al Qur'an Balai Gurah Ampek Angkek Agam yang ditetapkan tahun 2021 dan Ikan Sakti Sungai Janiah tahun 2022.
Insyaallah sesuai informasi dari Tim dari Dirjend Kebudayaan, penghargaan Warisan Budaya Tak Benda tahun 2022 ini akan diserahkan nanti sekitar bulan November yg akan datang.
Kita berupaya melestarikan dan mengembangkan semua warisan budaya yg ada baik berupa benda maupun tak benda dan pengakuan ini sangat penting agar warisan budaya tersebut tidak dilihat oleh daerah lain.
Selanjutnya kita berharap dgn adanya warisan budaya ini, bisa memberikan kebanggaan masyarakat kita, dan yang lebih penting bagaimana generasi muda Kabupaten Agam termotivasi untuk mempelajari dan menjaganya dimasa datang.
Terkait dgn legenda ikan Sakti ini, perlu kita ketahui bahwa Legenda ikan sati sungai janiah merupakan kearifan lokal masyarakat dalam upaya melestarikan keberadaan sumber air dan jenis ikan sebagai suatu ekosistem untuk keberlangsungan yang akan diwarisi ke anak cucu dimasa yg akan datang.
Menurut legenda yang disampaikan salah seorang maestro kita dari Baso Abdul Azis Engku Yang Basa, konon ikan yang ada di Sungai Janiah itu berasal dari sepasang anak yang hilang dàn dipercaya menjelma menjadi sepasang ikan dipercaya oleh masyarakat sehingga ikan yg ada sampai saat ini yg berada di lubuak sungai janiah.
Bahwa tidak di ambil dan dilarang dikonsumsi oleh masyarakat, apa bila ada ikan yg sakit akan di obati dan jika ikan tersebut mati akan di kubur selayaknya seperti manusia sehingga keberadaan ikan diwilayah ini terjaga dan terpulihara dengan baik.
Lokasi sungai janiah saat ini sudah menjadi objek wisata yang banyak di kunjungi oleh wisatawan baik dalam maupun luar daerah sehingga berdampak pada ekonomi masyarakat setempat
Dengan keberhasilan ini, kita berharap dapat meningkatkan semangat kita untuk membangun Kab Agam degan karya nyata Deni terwujudnya Agam yg lebih maju kedepan kita akan berupaya terus mengusulkan semua warisan budaya kita yg ada, agar dapat pengakuan dari pusat bahkan dunia melalui UNESCO.ujarnya. (Syafrianto Kabiro Agam)