Mapala Arcapada UNISRI Taklukkan Tebing Songan dengan Semangat Pantang Menyerah

Mapala Arcapada UNISRI Taklukkan Tebing Songan dengan Semangat Pantang Menyerah

Smallest Font
Largest Font

SURAKARTA - 29 Juni 2024 dua anggota muda Mapala Arcapada Universitas Slamet Riyadi (UNISRI), Asih Febriani (Fakultas Ekonomi) dan Fara Salsabila Aryanto ( Fisip), bersama dua pendamping, Friska Cincin Setyowati (Fakultas Ekonomi) dan Arif Mustain ( Fisip), telah menyelesaikan Ekspedisi Spesialisasi divisi Rock Climbing di Tebing Songan, Kintamani, Bangli, Bali selama 10 hari, 19-28 Juni 2024.

Ekspedisi Spesialisasi ini merupakan bagian dari rangkaian pendidikan di Mapala Arcapada yang bertujuan untuk pemantapan materi, mengenal dan mempelajari budaya dan kearifan lokal di daerah ekspedisi. Bagi para pecinta rock climbing, tebing bukan hanya tentang menaklukkan ketinggian, tetapi juga melatih mental, fisik, dan membangun rasa percaya diri.

Tebing Songan dengan batuan andesit menjadi medan menantang bagi para peserta. Mereka dihadapkan pada materi Artifical Climbing, Lead Climbing, Topografi Artificial dan Topografi Lead, serta Ekso Budaya.

Di hari ketiga, mereka `mempraktikkan materi Artificial Climbing dan Topografi Artificial. Pemanjatan tebing ini membutuhkan seorang belayer dan peralatan khusus untuk mencapai puncak dengan aman. Peralatan yang digunakan pun beragam, seperti belay device, harness, chalk bag, helm, sepatu panjat, kaos tangan, tali karmantel, dan pengaman tambahan seperti friend, chock stone, hexentriks, sling, pedding, dan lain sebagainya.

Sebelum memulai, mereka melakukan briefing, stretching, dan persiapan alat. Keselamatan selalu menjadi prioritas utama.

Tantangan berlanjut dengan Lead Climbing dan Topografi Lead Climbing di hari keempat dan kelima. Pemanasan dan Ekso Tebing dilakukan terlebih dahulu sebelum memulai Lead Climbing.

Di hari keenam dan ketujuh, mereka fokus pada Ekso Budaya untuk mempelajari dan mengenal budaya serta kearifan lokal di sekitar lokasi Ekspedisi Spesialisasi.

Di luar keseruan menaklukkan tebing, Ekspedisi Spesialisasi ini juga membuka mata para peserta terhadap kekayaan budaya lokal. Ekso Budaya menjadi momen untuk mempelajari dan mengenal budaya serta kearifan lokal di sekitar Kintamani.

Lebih dari sekedar petualangan, Ekspedisi Spesialisasi Mapala Arcapada ini menjadi ajang penempaan diri yang luar biasa. Para peserta belajar tentang ketangguhan, kerjasama tim, dan rasa cinta terhadap alam dan budaya. Semangat pantang menyerah dan tekad baja mereka menjadi inspirasi bagi generasi muda pecinta alam lainnnya. (***)

Editors Team
Daisy Floren

Rekomendasi

Postingan dibawah ini milik Platform Advertnative, redaksi nexxmedia.id tidak terkait dengan pembuatan konten ini.