Pembodohan Anak Bangsa Melalui Nilai Raport, Sebuah Renungan Kondisi Salah Satu Sisi Pendidikan

Pembodohan Anak Bangsa Melalui Nilai Raport, Sebuah Renungan Kondisi Salah Satu Sisi Pendidikan

Smallest Font
Largest Font

Oleh: Anto Putrawan, S.Pd - Ketua Umum GM Pro

BOGOR - Rapor merupakan laporan nilai siswa yang telah didapatkan oleh siswa selama menempuh pendidikan dalam kurun waktu tertentu. Pencatatan nilai rapor melibatkan berbagai pihak di sekolah, diantaranya wali kelas, guru mata pelajaran, dan pejabat kurikulum. Selanjutnya ada Nilai rapor yang merupakan hasil kumpulan nilai mata pelajaran dimiliki setiap siswa yang berisi laporan nilai selama waktu tertentu. Rapor diterimakan sebagai tolak ukur dan untuk mengetahui perkembangan terhadap prestasi siswa setelah mengikuti proses pembelajaran. Nilai rapor merupakan hasil kumpulan nilai mata pelajaran dimiliki setiap siswa yang berisi laporan nilai selama satu semester. Rapor diterimakan sebagai tolak ukur dan untuk mengetahui perkembangan terhadap prestasi siswa setelah mengikuti proses pembelajaran. Melalui rapor wali kelas dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan siswa dalam kelas yang diampunya wali kelas dapat menentukan strategi dalam pengelolaan kelas yang menjadi tanggung jawabnya misalnya dengan menata strategis belajar untuk membantu siswa meningkatkan kompetensi siswa atau membantu mengatasi kesulitan belajar siswa yang lemah. (9/10/2023).

Nilai yang dimuat dalam rapor diambil dan ditentukan dengan berbagai sumber dan ketentuan serta kebijakan yang ditentukan dan disepakati oleh sekolah dan tentu saja seharusnya sesuai dengan aturan. Rata-rata raport merupakan sebuah nilai yang berasal dari penjumlahan dari keseluruhan nilai seorang siswa. Dengan adanya rata-rata nilai raport, maka siswa bisa melihat perkembangan prestasi akademiknya. Buku rapor merupakan saksi bisu yang menjelaskan tentang proses pendidikan anak kita dalam mengikuti pelajaran. Berdasakan KBBI arti rapor yaitu buku yang berisi nilai kepandaian dan prestasi belajar murid di sekolah, berfungsi sebagai laporan guru kepada orangtua atau wali murid. Rapor merupakan salah satu pertanggungjawaban sekolah terhadap masyarakat tentang kemampuan yang telah dimiliki siswa yang berupa sekumpulan hasil penilaian. Kegiatan penilaian dilakukan melalui pengukuran atau pengujian terhadap siswa setelah mengikuti proses pembelajaran dalam suatu unit tertentu. Untuk memperoleh informasi yang akurat penilaian harus dilakukan secara sistematik dengan menggunakan prinsip penilaian.

Bagi seorang guru, rapor berfungsi Sebagai umpan balik untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan siswa dalam satu kelas. Selain itu, mendorong guru agar mengajar lebih baik, dan membantu guru untuk menentukan strategi mengajar yang lebih tepat. Bagi Orang Tua, Mengetahui perkembangan anaknya dalam belajar. Orang tua dapat membantu anaknya belajar, memotivasi untuk meningkatkan hasil belajar dan melengkapi fasilitas belajar di rumah. Bagi Siswa, Mengetahui kemajuan hasil belajar diri, Memotivasi diri untuk belajar lebih baik, Memperbaiki strategi belajar. 

Selanjutnya dapat ditarik kesimpulan awal bahwa rapor memiliki fungsi yang sangat berpengaruh bagi semua pihak dalam kepentingan Pendidikan. Dengan demikian rapor seharusnya tidak menyajikan nilai serta deskripsi yang manipulatif dan atau tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya siswa yang memiliki rapor tersebut. Contohnya saja untuk nilai mata pelajaran Bahasa Indonesia, jika Budi tidak memiliki syarat yang memadai untuk mendapat nilai 90 maka jangan ditulis 90 walaupun Budi merupakan siswa yang sesuai keterangan orang tuanya akan melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. 

Penulisan nilai dan isian rapor yang manipulatif, tidak sesuai dengan kondisi siswa yang bersangkutan secara tidak langsung telah membohongi diri sendiri bagi pelaku pembuat raport tersebut, membohongi siswa, membohongi orang tua dan lebih jauh lagi membohongi negara. Kebohongan ini tentu saja tidak bisa ditoleransi. Kebohongan isi dan nilai rapor secara langsung dapat dikategorikan sebagai pembodohan anak bangsa. 

Dengan demikian, seharusnya mulai detik ini semua pihak yang menjadi penentu isian dan nilai siswa di dalam rapor untuk menghentikan pembohongan serta pembodohan dengan motif seperti ini. Jangan biarkan wajah Pendidikan yang merupakan wajah masa depan negara terbungkus topeng cantik nan menarik berlukiskan nilai tinggi yang sebenarnya hanya menutupi carut marut serta compang campingnya wajah sebenarnya. (*)

Editors Team
Daisy Floren

Rekomendasi

Postingan dibawah ini milik Platform Advertnative, redaksi nexxmedia.id tidak terkait dengan pembuatan konten ini.