Pembuatan Marka Jalan oleh KKN Kelompok 10 Universitas Boyolali
BOYOLALI - Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Boyolali kelompok 10 gandeng Kepala Desa Mliwis dan warga setempat, guna melaksanakan pembuatan marka jalan di dukuh Sambungrejo, RT 27, RW 04, Minggu (19/11/2023).
Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja KKN kelompok 10 yang dilaksanakan oleh mahasiswa Universitas Boyolali, salah satu kegiatannya adalah pembuatan marka jalan di wilayah dukuh Sambungrejo RT 27. Yang memiliki tujuan untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat sekitar.
Pembuatan marka jalan ini dihadiri oleh berbagai pihak, yaitu kepala Desa Mliwis, ketua RT setempat, warga, dan remaja Dukuh Sambungrejo RT 27, kehadiran mereka mencerminkan partisipasi aktif dan dukungan terhadap upaya perbaikan infrastruktur di lingkungan mereka.
Ketua kelompok KKN10, Ayub Subekti, menyampaikan bahwa pembuatan marka jalan ini diharapkan dapat meningkatkan keamanan lalu lintas dan kenyamanan bagi para pengguna jalan di sekitar Dukuh Sambungrejo.
"Kami berharap bahwa dengan adanya marka jalan ini, pengendara dapat lebih mudah mengidentifikasi batas-batas jalan, sehingga dapat mengurangi potensi kecelakaan dan menciptakan lingkungan yang lebih aman," ujarnya.
Proses pembuatan marka jalan ini melibatkan seluruh anggota kelompok KKN dan juga melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat setempat. Mereka bekerja sama membersihkan, merapikan area sekitar jalan dan memasang rambu agar selama pengecatan marka jalan tidak dilintasi oleh kendaraan, kemudian melukis marka jalan bersama.
"Kami sangat berterima kasih kepada mahasiswa KKN Universitas Boyolali kelompok 10 ini dan seluruh warga yang telah bersama-sama berkontribusi dalam pembuatan marka jalan ini. Semoga upaya ini dapat bermanfaat bagi keamanan dan kenyamanan bersama." Tutur Kades Mliwis, H. Hardani, S.Sos.
Melalui kegiatan seperti ini, diharapkan masyarakat dapat semakin menyadari pentingnya partisipasi aktif dalam pemeliharaan dan perbaikan infrastruktur di lingkungan mereka.
Pembuatan marka jalan ini juga menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi antara mahasiswa, pemerintah desa, dan masyarakat dapat menciptakan perubahan positif di tingkat lokal. (***)